- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
“Nama Universal Security kesannya internasional. Tetapi, kami ini murni perusahaan lokal,” ujar Poempida. Pria kelahiran Sukabumi, 18 Maret 1972, ini sengaja memberi nama asing agar mudah diucapkan dan diingat orang. Juga, supaya perusahaan multinasional mudah tertarik menggunakan jasanya. Terbukti, di samping perusahaan lokal, sejumlah perusahaan asing juga menjadi kliennya, seperti Ellipse Oil. Yang pasti, ia menandaskan, saat ini klien terbesarnya adalah Bank Indonesia untuk jasa pengawalan uang.
Menurut Poempida, perusahaannya sanggup memberi layanan keamanan secara komprehensif. Istilahnya: total security solution. Yang ditawarkan bukan cuma tenaga pengamanan, tapi juga konsultasi, pengiriman uang dan barang berharga (cash in transit), pelatihan dan pendidikan keamanan serta produk-produk keamanan.
PT Ellipse Energy, seperti dikemukakan Kepala Lapangannya, Wiyanto W. Kalim, memilih USI karena kredibilitasnya, selain pengalaman dan adanya pusat pelatihan yang mandiri. Sejak Oktober 2005, perusahaan asal Amerika Serikat ini menandatangani kontrak pengadaan 25 tenaga satpam yang ditempatkan di lapangan minyak dan gas di Cikarang. Kelebihan lain, menurut Wiyanto, harga kontrak USI cukup bersaing. â€ÂNilai kontraknya miliaran rupiah,†ujarnya tanpa merinci.
Kini, beberapa bidang digarap USI. Pertama, pendidikan keamanan; sekolah tenaga profesional di bidang keamanan. Terinspirasi sekolah setingkat sarjana bernama International Security Academy, doktor lulusan Imperial College of Science ini membangun Security Academy pada akhir 2004. Jenjang pendidikan yang ditawarkan adalah D-1, dengan uang kuliah Rp 3 juta/semester dengan waktu kuliah tiga hari seminggu.
Bidang kedua, bimbingan tes masuk Akademi TNI. Bentuknya seperti bimbingan belajar ujian masuk perguruan tinggi negeri, sehingga tidak ada jaminan peserta pasti lulus atau diterima. “Jasa seperti ini masih jarang di Indonesia. Padahal, potensinya lumayan besar,” ungkap Wakil Ketua Komite Tetap Telekomunikasi Kadin ini.
Ketiga, jasa konsultan investigasi, review dan set-up sistem keamanan di perusahaan. Keempat,guarding service: penyedia SDM untuk tenaga keamanan, seperti satpam atau tenaga keamanan VIP. “Saat ini kami memiliki 600 satpam dan 200 orang lagi yang siap ditempatkan,†tutur Ketua DPP Barisan Muda Kosgoro 1957 ini. Kelima, jasa pengawalan uang dan barang berharga. Keenam, penjualan produk-produk keamanan, seperti special police botton (tongkat polisi) yang dilengkapi gas air mata, CCTV dan pemadam kebakaran dalam tabung kecil. Ke depan, Poempida merencanakan produk-produk keamanan tersebut dipasarkan dengan menggunakan merek Universal.
Sejauh ini, menurut Poempida, bisnis keamanan cukup menguntungkan. “Kami bisa bertahan, pasti karena untung,” ujarnya diplomatis. Sayangnya, ia berkeberatan menyebutkan omset perusahaannya. Yang jelas, ia melanjutkan, nilai omsetnya miliaran rupiah. Bidang bisnis yang kini menjadi andalannya adalah jasa pengawalan uang dan barang berharga yang memberi kontribusi pendapatan 50% lebih.
Mengingat istrinya anak menteri, mau tak mau, keberhasilan usahanya sering dikaitkan dengan jabatan yang diemban mertuanya itu. Akan tetapi, dengan tegas Poempida menepis isu tersebut. “Nama mertua saya bukan jaminan dalam bisnis ini karena yang dikedepankan adalah profesionalisme,” katanya tandas. Benarkah sama sekali tak mendapat bantuan? Menurut pengakuannya, sang mertua hanya mendukung dari belakang. Tut wuri handayani, begitulah kira-kira. (http://swa.co.id/)
Komentar
Posting Komentar