Mendefinisikan rasa aman dalam sebuah proses bisnis tidak hanya didefinisikan secara fisik. Rasa aman tersebut kini dapat diartikan pula dalam aspek manajemen keamanan informasi. Semakin berkembangnya bisnis sebuah perusahaan, maka kebutuhan akan teknologi informasi pun semakin besar. Ancaman terhadap kelangsungan bisnis perusahaan tidak hanya terjadi secara fisik tetapi ancaman itu hadir pula secara maya. Perusahaan saat ini menyimpan semua data sensitif dan informasi penting secara digital. Tanpa adanya perlindungan secara sistem keamanan, maka besar kemungkinan data-data tersebut diretas. Tentu itu semua akan berdampak pada kredibilitas dan reputasi perusahaan. Untuk itulah, investasi perusahaan di bidang teknologi informasi sangat diperlukan.
Namun sayangnya, investasi perusahaan di bidang manajemen keamanan informasi masih sedikit. Keberadaannya di Indonesia masih dianggap sebagai bagian dari audit bukan salah satu dari bagian manajerial. Untuk pemeliharaan sistem keamanan informasi membutuhkan dana yang efektif untuk operasional mereka. Paradigma lama yang masih beranggapan keamanan informasi bukan prioritas tentu akan berimbas pada proses bisnis mereka. Teknologi dan informasi mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menjaga sistem keamanan informasi dan menjadi garda terdepan untuk meminimalisir risiko terhadap data-data sensitif perusahaan. Dengan demikian, divisi TI di sebuah perusahaan perlu membangun strategi bagaimana cara untuk mengajak para stakeholder dalam berinvestasi rasa aman pada sistem manajemen keamanan informasi mereka.
Pembahasan tentang investasi rasa aman ini diawali dengan beberapa identifikasi masalah yaitu sudah sejauh manakah perusahaan ataupun industri di Indonesia berinvestasi dalam manajemen sistem keamanan informasi? Apakah prioritas investasi rasa aman dalam manajemen keamanan informasi sudah menjadi kepedulian perusahaan untuk menjalankan roda bisnis? Inilah yang menjadi topik bulan ini.
Pada kesempatan kali ini, CISO Magazine berkesempatan untuk mewawancarai Yhan Setya Ardhana, Head of ICT Security Management PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Bertempat di Wisma Mulia, beliau memaparkan banyak informasi dan analisis tentang investasi rasa aman dalam manajemen keamanan informasi. Berbicara tentang investasi rasa aman dalam manajemen keamanan informasi maka pertanyaan yang paling mendasar adalah tantangan apa saja yang dihadapi oleh perusahaan. Di Telkomsel sendiri, divisi TI dikenal dengan divisi ICT (Information Communication Technology) yang merupakan gabungan dari divisi network dan TI.
Untuk mendapatkan artikel ini secara lengkap, subscribe dan download CISO Magazine edisi Maret 2014!!
Komentar
Posting Komentar